Sejarah Dan Perkembangannya Event Organizer 2021

Sejarah Dan Perkembangannya Event Organizer 2021. Sejarah Singkat Penyelenggara Acara Ide penyelenggara acara berawal dari kebiasaan orang-orang yang menyelenggarakan acara. Dalam proses ini, acara dilakukan oleh sekelompok orang yang memiliki kesamaan visi untuk menyukseskan acara tersebut. Dalam kehidupan masyarakat sudah lama mengamalkan gagasan menyelenggarakan kegiatan atau Event Organizer dengan menyelenggarakan pesta adat, dimana setiap penyelenggara membagi tugas menjadi beberapa bagian untuk menunjang keberhasilan penyelenggaraan pesta adat tersebut.

Sejarah Dan Perkembangannya Event Organizer 2021

Sejarah Dan Perkembangannya Event Organizer 2021
eventelephant.com

eventelephant.com – Ini lebih didasarkan pada semangat persatuan. Dari sebuah gagasan, masyarakat membentuk kelompok untuk melaksanakan kegiatan yang telah mencapai mufakat. Setiap kelompok membutuhkan manajemen dan aturan yang baik untuk menjaga kelangsungan hidup kelompok itu sendiri. Penyelenggara acara adalah sebuah bentuk kelompok yang tidak hanya memiliki struktur yang sistematis, tetapi juga membutuhkan keseriusan dan kekompakan kerja.

Baca Juga : Fungsi Manajemen Dari Peran Event Organizer

Saat ini, penyelenggara acara memiliki potensi bisnis yang besar ketika setiap orang perlu terus berinovasi dalam lingkungan kerja yang terus berubah namun semakin kompetitif. Orang-orang telah melihat penyelenggara acara dengan cara yang berbeda sesuai dengan kebutuhan pekerjaan orang, sehingga penyelenggara acara telah berubah menjadi produk bisnis yang menguntungkan. Universitas Sumatera Utara

Penyelenggara Acara DiIndonesia

Penyelenggara Acara DiIndonesia
eventelephant.com

Krisis keuangan Indonesia tahun 1998 menyebabkan banyak terjadi PHK dan jumlah pengangguran yang semakin meningkat. Pasca masa krisis, masyarakat mulai mencari pilihan pekerjaan lain, mulai dari pekerjaan yang hanya mengandalkan tenaga kasar hingga bekerja dengan pemikiran atau yang bersifat ideologis. Perkembangan event organizer di Indonesia merupakan salah satu bentuk industri kreatif, dan membutuhkan tenaga-tenaga muda yang kreatif untuk berinisiatif.

Di Indonesia banyak sekali jenis event organizer yang menawarkan ide atau ide produk yang berbeda, hal ini menunjukkan bahwa di satu sisi event organizer memiliki prospek bisnis yang luas, di sisi lain masyarakat semakin membutuhkan jasa event organizer dalam kesibukannya. Perkembangan event organizer tidak terlepas dari tuntutan masyarakat terhadap penyelenggara eksternal, tentunya pihak penyelenggara dari luar berjanji untuk menyelenggarakan kegiatan yang profesional dan bebas kekhawatiran dengan membayar biaya jasa.

Dari segi bisnis, hal ini tentunya sangat menggiurkan bagi para penyelenggara, karena mereka perlu mencari tenaga-tenaga terampil untuk dijadikan sebagai pekerja agar dapat mendukung jalannya usaha yang mereka geluti. Penyelenggara acara seperti Adri Subono, pemilik Java Musikindo, adalah contoh pebisnis Indonesia yang sukses.

Penyelenggara acara sering menyelenggarakan banyak acara di Indonesia, dengan artis lokal dan internasional yang berpartisipasi. Secara nasional, penyelenggara event 18 Java Musikindo di Universitas Sumatera Utara masih merajai industri hiburan, bahkan gaungnya sudah terdengar di beberapa negara tetangga seperti Malaysia, Singapura dan Australia.

Latar belakang Event Organizer

Latar belakang Event Organizer
eventelephant.com

EO adalah event organizer, artinya menyelenggarakan kegiatan akhir yang bersifat diskrit (dari waktu ke waktu), dan tujuan penyelesaiannya selalu berubah-ubah. Salah satu tujuan didirikannya EO adalah membantu perusahaan yang ingin mengadakan event (seperti product launch, company gathering, anniversary, pameran, seminar, promosi, talk show, dll) dari tahap persiapan hingga acara dengan lancar.

Setelah Indonesia mengalami badai krisis ekonomi sekitar tahun 1998, perkembangan dunia usaha Indonesia lambat laun menunjukkan arah yang menggembirakan. Segala bentuk perusahaan, dari perusahaan makanan, perusahaan transportasi hingga perusahaan jasa (termasuk event organizer), besar atau kecil, sudah terbukti.

Event Organizer atau yang lebih dikenal dengan EO adalah organisasi yang menyelenggarakan hiburan atau pameran yang pekerjaannya dibantu oleh stage manager (manajer panggung), koreografer, staf panggung (staf panggung), teknisi, dan staf pendukung lainnya.

Perusahaan membuat banyak permintaan untuk menangani kejadian terkini, yang mengarah pada kemunculan berbagai organisasi yang bergerak di penyelenggara acara. Kini, kemudahan yang diberikan oleh berbagai EO sudah menjadi kebutuhan. Kapanpun sebuah organisasi, perusahaan atau individu ingin mengadakan suatu acara, EO adalah solusi yang paling sederhana.

Dengan kata lain, EO memang bisa mempermudah segala aktivitas. Saat ini performa EO yang profesional tentunya sangat membantu para pengguna jasa untuk mewujudkan ide pengorganisasian kegiatan secara kreatif.

Perkembangan kegiatan di Indonesia

Kegiatan Indonesia berkembang pesat, dilihat dari banyaknya kegiatan sebagai salah satu bentuk pariwisata, Indonesia berkembang pesat. Acara tersebut bisa berupa olahraga, musik, seni atau kegiatan hiburan lainnya. Perkembangan ini adalah dampak ekonomi dari televisi dan media sosial.

Dapat kami sebutkan bahwa kegiatan terpenting Indonesia secara nasional adalah DWP (Djakarta Werehouse Project), DKI Jakarta Expo tingkat regional dan tari Kecak Bali Bali (biasanya diadakan di Bali). Bahkan, Indonesia mampu menjadi tuan rumah event bertaraf internasional, yakni antara negara Islam Palembang, maritime games susulan, dan ASEAN Games antara tahun 2012-2013.

Setelah mempelajari perkembangan acara, kita dapat melihat prospek karir lulusan manajemen acara dan konferensi. Dalam acara tersebut dibutuhkan tenaga profesional untuk menjalankan acara, mulai dari perencanaan, penggalangan dana melalui sponsor dan media partner, kemudian mempersiapkan acara hingga acara dimulai. Ini membutuhkan banyak tenaga ahli.

Kecuali untuk acara atau acara “musiman”. Lulusan konferensi prospek kerja dan manajemen acara juga dapat menjadi penyelenggara acara atau karyawan perusahaan, karena setiap kegiatan CSR perusahaan melibatkan masyarakat dan juga perlu direncanakan. Bisa juga di agen atau studio produksi dan stasiun TV. Karena salah satu faktor pendorong berkembangnya acara di Indonesia adalah televisi yang biasanya disiarkan dalam bentuk siaran atau program yang tidak tepat.

Melihat perkembangan kegiatan di Indonesia, Sekolah Tinggi Kejuruan dan Teknik Pariwisata Prima Internasional telah membuka program Diploma 4 di bidang konferensi dan manajemen acara, yang mempelajari manajemen acara. Rencana studi ini merupakan jawaban atas kebutuhan Indonesia.

Industri penyelenggara acara diharapkan tumbuh 20% tahun ini

Meski kini bisnis event organizer memiliki potensi pertumbuhan yang sangat tinggi, namun membutuhkan dukungan pemerintah untuk meningkatkan daya saing. Krisnanto Sutrisman, pendiri Backstagers Indonesia, mengatakan industri event organizer tumbuh 15% hingga 20%, dan nilai industrinya sudah melebihi Rp 500 triliun. Saat ini terdapat mungkin sekitar 4.000 pelaku usaha, dan angkatan kerja formal menyerap sekitar 40.000 orang.

Pada saat yang sama, Backstagers Indonesia merupakan himpunan dari 240 pelaku bisnis EO. Asosiasi itu didirikan 4 tahun lalu. Ia menjelaskan, industri event organizer saat ini belum dimanfaatkan secara maksimal. Masih banyak insiden yang harus diselesaikan di kawasan tersebut.

Acatlra di kawasan ini tidak hanya sekedar konser, tetapi juga konser musik, tetapi juga perlombaan olah raga, pentas seni dan festival daerah tradisional. Bahkan, dengan jaringan komunikasi yang terus berkembang, banyak pemilik acara asing yang menganggap Indonesia sebagai tempat untuk menyelenggarakan acara mereka.

“Jadi kalau bicara peluang pembangunan pasti besar. Masih banyak harta karun yang bisa ditemukan.” Namun, Crando mengeluhkan kapabilitas pelaku usaha tidak merata di setiap kota. Hal ini membuat aktivitas lebih terkonsentrasi di kota-kota besar. Pada saat yang sama, peserta niaga di luar kota memiliki keterbatasan dalam menyelenggarakan event berskala besar ini. Asosiasi tersebut telah mendidik para EO di bidang-bidang ini. Namun karena keterbatasan waktu dan kemampuan finansial, prosedur tersebut masih belum bisa maksimal.

Dia berkata: “Kami bekerja selama 24 jam sehari, 7 hari sehari. Kegiatan ini harus menjadi pemerintahan yang lebih aktif.”

Selain itu, kata dia, permasalahan terletak pada kebijakan perpajakan yang dinilai terlalu tinggi. Pelaku usaha telah menerbitkan Pajak Penghasilan (PPh) dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang cukup tinggi, dan masih harus menerbitkan PPH Pasal 29 sampai dengan 25%.

Pajak yang tinggi membuat perusahaan menjadi kurang kompetitif dan sering membebankan biaya layanan yang tinggi kepada pelanggan mereka.

Crisnanto mengatakan, kendala juga datang dari kurangnya perhatian pemerintah, karena biasanya memprioritaskan pelaku usaha EO asing. Padahal, penunjukan tersebut sebenarnya diperuntukkan bagi pelaku usaha yang lemah di EO.

Dia berkata: “Kami berusaha meningkatkan kemampuan kami, tetapi jika Anda kalah tender hanya karena mereka bisa berbahasa Inggris, itu tidak lucu. Kami berharap nasionalisme dimulai dari pemerintah.”

Krisnanto menambahkan, pemerintah juga harus mulai memisahkan industri EO dari industri pariwisata conference, incentive, conference, and exhibition (MICE). Jika tidak demikian, maka akan banyak pendataan yang tidak valid, yang tidak baik untuk industri

Faktor Keberhasilan Layanan Penyelenggara Acara

Setiap aktivitas, termasuk aktivitas organisasi, memiliki faktor penentu keberhasilan yang vital. Lantas, apa yang menentukan suksesnya penyelenggara acara?

Konteks / motivasi

Penyelenggaraan acara kerat berkaitan dengan tujuan dan tata cara acara tersebut. Misalnya konteks atau motivasi juga akan menentukan strategi penyelenggara acara. Target pasar, keuangan dan alat yang digunakan.

Disituasi atau motivasi ini juga sangat erat kaitannya dengan masalah ini, sehingga EO dapat mengetahui peluang event apa yang akan diciptakan. Misalnya, undang-undang komprehensif yang dikeluarkan saat ini. EO dapat mengadakan acara yang erat kaitannya dengan undang-undang komprehensif, seperti seminar atau diskusi tentang undang-undang komprehensif bagi pekerja dan industri.

Content

Isi sangat erat kaitannya dengan konteks. Konten tersebut memang bisa beradaptasi dengan lingkungan yang dipicu oleh kejadian tersebut. Isinya adalah bagaimana kami merancang dan melaksanakan acara dengan hati-hati untuk menyampaikan tujuan acara kepada penonton.

Kontennya pun harus menarik dan memberikan pengalaman berbeda di setiap acara. Konten yang menarik juga dapat meningkatkan tingkat retensi penonton acara.

Kontak

Setiap bisnis membutuhkan koneksi, termasuk EO. Penyelenggara acara harus menjaga kontak yang baik. EO harus menjalin kontak dengan pemerintah, komunitas, organisasi, pemasok atau EO lain dan aspek lainnya.

Partisipasi semacam ini juga dapat menciptakan peluang lain untuk membuat acara. Misalnya, Anda dapat bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata untuk menyelenggarakan acara pelatihan atau profil tur untuk membuat acara.

Modal / kapasitas

Faktor sukses selanjutnya adalah modal. Padahal, dana penyelenggaraan kegiatan lebih terkonsentrasi pada sumber daya manusia. Anda bisa menyelenggarakan kegiatan dengan nol rupiah, tetapi tidak bisa mendapatkan sumber daya manusia yang benar-benar memahami kegiatan tersebut.

Mengapa kita membutuhkan sumber daya manusia? Padahal, event kontes adalah cara Anda untuk memiliki sumber daya manusia yang kompeten di bidang event, apalagi jika Anda fokus pada event pemerintahan. Organisasi atau pemerintah biasanya membuka peluang lelang EO dan membutuhkan kemampuan sumber daya manusia.

Kemampuan dalam acara tersebut meliputi: manajemen destinasi / tempat, petugas penghubung, penawaran, negosiasi, sponsor, pendaftaran, konferensi, dll. Anda juga bisa mendapatkan sertifikat profesional acara khusus dengan mengikuti uji kompetensi yang dilakukan oleh badan sertifikasi MICE.

Komunikasi

Faktor sukses lainnya adalah komunikasi. Menjalin komunikasi adalah hal terpenting bagi penyelenggara acara. Komunikasi juga dapat membentuk komitmen bagi para pemangku kepentingan di setiap acara. Saat menyelenggarakan acara, dengan siapa Anda perlu berkomunikasi? Ini termasuk; pemerintah, asosiasi, organisasi, komunitas, pemasok, investor, dan audiens acara Anda.

Menghitung

Menghadapi bisnis EO yang semakin lincah dan berubah-ubah. Anda perlu menggunakan sistem komputer untuk mengelola bisnis jasa penyelenggara acara. Komputerisasi atau otomatisasi adalah cara Anda menggunakan alat untuk mengelola sistem atau pekerjaan tertentu. Misalnya sistem manajemen keuangan atau manajemen absensi yang menggunakan aplikasi ponsel pintar.

Mengetahui jenis-jenis acara, Anda dapat menentukan acara mana yang harus diperhatikan saat memulai bisnis jasa penyelenggara acara. Anda juga dapat melakukan penyesuaian berdasarkan 6 faktor keberhasilan kegiatan organisasi.

Baca Juga : Atta Halilintar Dan Aurel Akan Gelar Lamaran Dalam Waktu Dekat 

Adapun poin terakhir, faktor keberhasilan (yaitu kalkulasi) layanan penyelenggara acara tentunya membutuhkan alat yang harus ditentukan. Buku harian adalah alat dalam tata kelola keuangan. Dengan diary, Anda dapat mengatur setiap transaksi di bisnis EO Anda, terutama saat membuat invoice. Membuat invoice sangat penting bagi EO karena akan berkaitan dengan berbagai resource (seperti supplier atau freelancer). Gunakan buku harian untuk mendapatkan pengalaman tata kelola keuangan yang lebih baik.